RESUME MTK BEBERAPA KELOMPOK
Nama :Nursaida
Siagian
Nim :0306202055
Kelas/Semester :PGMI 2/Semester V
Matakuliah :Pembelajaran Matematika
di MI/SD
Dosen
Pengampu :Rora Rizki Wandini, M.Pd.I
SISTEM KOORDINAT: KONSEP SISTEM PERSAMAAN GARIS LURUS DAN PENERAPANNYA
A. Pengertian Persamaan Garis Lurus
Garis lurus adalah garis yang menghubungkan dua
titik dengan jarak yang terdekat. Persamaan garis lurus adalah persamaan linear
dua variabel dengan dua variabel yang tidak diketahui. Konsep persamaan garis
lurus berkaitan dengan gradien atau kemiringan. Biasanya persamaan garis lurus
digambarkan dengan dalam bentuk kartesius.
Pada grafik sumbu mendatar disebut sumbu x dan
sumbu tegak disebut sumbu f(x). Apabila fungsi di atas dituliskan dalam bentuk
y = 2x + 1, maka sumbu tegak pada grafik disebut sumbu y. Dengan demikian y =
f(x). Karena grafik dari fungsi f (x) = 2x + 1 atau y = 2x + 1 berupa garis
lurus, maka bentuk y = 2x + 1 disebut persamaan garis lurus.
B. Sifat-Sifat Persamaan Garis Lurus
Adapun sifat-sifat persamaan garis lurus adalah
sebagai berikut:
1.
Persamaan garis lurus yang saling sejajar
2.
Persamaan garis lurus yang saling tegak lurus
3.
Persamaan garis lurus yang saling berimpit
4.
Persamaan garis lurus yang saling berpotongan
C. Rumus Persamaan Garis Lurus
1.
Bentuk Implisit
2x – y + 1 =0
2.
Bnetuk Eksplisit
Y=mx+c
3.
Menentukan persamaan garis lurus jika diketahui
gradient m dan salah satu tiitk pada garis lurus
4.
Menentukan Persamaan Garis Lurus jika diketahui
Dua Titik pada Garis
D. Gradien Garis Lurus
Salah satu komponen yang penting dalam garis
lurus adalah kemiringan garis atau biasa disebut gradien. Gradien merupakan
perbandingan antara jarak vertikal dengan jarak horizontal dari dua buah titik
yang dilalui garis lurus.
SISTEM PERSAMAAN LINEAR
A. Pengertian Sistem Persamaan Linear
Sistem persamaan linear merupakan
persamaan-persamaan linear yang dihubungkan untuk menyusun suatu
sistem. Sistem persamaanya bisa terdiri dari satu variable, dua
variable, tiga variable atau lebih. Sistem persamaan linear disebut juga dengan
kalimat terbuka yang dinyatakan dengan tanda “=.”
B. Sifat-Sifat Persamaan Linear
1. Penjumlahan dan
pengurangan bilangan kedua ruas tidak akan mengubah persamaan nilai.
2. Perkalian dan
pembagian bilangan kedua ruas tidak mengubah nilai persamaan.
3. Nilai persamaan tidak
berubah jika kedua ruas ditambah atau dikurangi bilangan yang sama.
4. Suatu persamaan jika
dipindah ruas maka penjumlahan berubah jadi pengurangan, perkalian berubah
menjadi pembagian, dan sebaliknya.
C. Jenis Persamaan Linear
1. Persamaan Linear Satu
Variabel
Persamaan linear satu variabel adalah persamaan
yang pangkat tertingginya adalah satu dan hanya mempunyai satu variable. Bentuk
umum dari persamaan linear satu variable, yaitu:
ax + b = c
2. Persamaan Linear Dua
Variabel
Persamaan linear adalah suatu sistem dari
beberapa persamaan linear dua variabel yang sejenis, maksudnya adalah persamaan
dua variabel yang memuat variabel yang sama dan berpangkat satu. Bentuk umum
dari persamaan linear 2 variabel sebagai berikut:
𝐚𝐱 + 𝐛𝐲 = 𝐜
𝐝𝐱 + 𝐞𝐲 = f
Didalam menyelesaikan soal system persamaan
linear dua variabel terdapat 3 cara sebagai berikut:
a. Metode Eliminasi
Metode ini ialah menghilangkan salah satu
variable (x ataupun y) terlebih dahulu.
b. Metode Subtitusi
Metode ini ialah menggantikan atau menempatkan
salah satu variable ke persamaan yang lain.
c. Metode Grafik
Metode grafik ialah mencari perpotongan dari 2
garis lurus. Dengan menentukan titik potong garis tersebut di koordinat y
dengan membuat x = 0 yang akan berpotongan di (0, y), dan mencari titik potong
garis tersebut di koordinat x dengan membuat y = 0 yang akan berpotongan di (x,
0). Kemudian menarik kedua garis tersebut sehingga berpotongan di suatu titik
koordianat (x,y).
d. Metode Eliminasi – Subtitusi
Metode ini merupakan gabungan dari metode
eliminasi dan subtitusi. Pertama, eliminasi salah satu variabel kemudian
penyelesaian dari variabel yang diperoleh disubsitusikan pada salah satu
persamaan.
3. Persamaan Linear Tiga
Variabel
Persamaan linear 3 variabel adalah sistem
persamaan yang terdiri dari 3 variabel dan masing-masing variabel. Bentuk umum
dari persamaan 3 variabel yaitu:
𝒂𝒙 + 𝒃𝒚 + 𝒄𝒛 = 𝒅
Didalam penyelsaian persamaan linear 3 variabel
ini memiliki 2 metode pemyelesaian yang akan dibahas sebagai berikut:
a. Metode subtitusi
b. Metode Eliminasi
SISTEM PERTIDAKSAMAAN LINEAR :
MENYELESAIKAN PERSAMAAN LINEAR UNTUK SD
A. Pengertian Pertidaksamaan Linear
Pertidaksamaan merupakan suatu bentuk atau
kalimat matematis yang memuat tanda lebih dari “>”, kurang dari “<”,
lebih dari atau sama dengan “ ”, dan kurang dari atau sama dengan “ ”.
B. Jenis Pertidaksamaan Linear
1. Sistem
Pertidaksamaan Satu Variabel
Pertidaksamaan linear satu variable merupakan
bentuk pertidaksamaan dengan memuat satu peubah (variable) dengan pangkat
tertingginya adalah satu (linear). Bentuk umum dari pertidaksamaan linear
variable yaitu sebagai berikut:
ax + b > c
ax + b < c
ax + b ≥ c
ax + b ≤
2. Sistem
Pertidaksamaan Linear Dua Variabel
Pertidaksamaan linear dua variabel adalah
bentuk pertidaksamaan yang memuat dua peubah (variabel) dengan pangkat
tertinggi variabel tersebut adalah satu. Bentuk dari pertidaksamaan linear dua
variable yaitu sebagai berikut:
ax + by > c
ax + by < c
ax + by ≥ c
ax + by ≤ c
KONSEP TRANSLASI DAN REFLEKSI MATEMATIKA
A. Translasi
1. Pengertian
Translasi
Transformasi geometri di mana terjadi
perpindahan atau pergeseran dari suatu titik ke arah tertentu di dalam sebuah
garis lurus bidang datar. Akibatnya, setiap bidang yang ada di garis lurus
tersebut juga akan digeser dengan arah dan jarak tertentu. Translasi pada
dasarnya hanya mengubah posisi, bukan bentuk dan ukuran dari bidangnya.
2. Sifat
Translasi
a. Bangunan
yang digeser (ditranslasikan) tidak mengalami perubahan bentuk dan ukuran.
b. Bangunan
yang digeser (ditranslasikan) tidak mengalami perubahan posisi.
3. Rumus
Translasi
(x’,y’)=(a,b)+(x,y)
|
B. Refleksi
1. Pengertian
Refleksi
Refleksi atau pencerminan dalam transformasi
geometri berarti perubahan dengan memindahkan titik dengan sifat dari suatu
cermin datar. Ada dua sifat yang dimiliki dalam transformasi refleksi. Pertama
adalah jarak titik ke cermin sama dengan jarak bayangan titik ke cermin. Kedua
adalah geometri yang dicerminkan saling berhadapan satu sama lain.
2. Sifat-sifat
Refleksi
a. Jarak
dari titik asal ke cermin sama dengan jarak jermin ke titik bayangan.
b. Garis
yang menghubungkan titik asal dengan titik bayangan tegak lurus terhadap
cermin.
c. Garis-garis
yang terbentuk antara titik-titik asal dengan titik-titik bayangan akan saling
sejajar.
3. Rumus
Refleksi
· Rumus
terhadap sumbu –x : (x,y)
(x, -y)
· Rumus
terhadap sumbu –y : (x,y)
(-x, y)
· Rumus
terhadap garis y = x : (x,y)
(y, x)
· Rumus
terhadap garis y = -x : (x,y)
(-y, -x)
· Rumus
terhadap garis x = h : (x,y)
(2h, -x, y)
· Rumus
terhadap garis y = k : (x,y)
(x, 2k - y)
4. Jenis-Jenis
Refleksi
a. Pencerminan
Terhadap Titik O (0, 0)
b. Pencerminan
terhadap sumbu x
c. Pencerminan
terhadap sumbu y
d. Pencerminan
terhadap garis y = x
e. Pencerminan
terhadap garis y = -x
ROTASI DAN DILATASI
A. Rotasi
1. Pengertian
Rotasi
Rotasi atau juga dikenal dengan perputaran
dalam transformasi geometri sesuai dengan namanya berarti sebuah perputaran
yang ditentukan oleh titik pusat rotasi, arah rotasi, dan juga besar dari sudut
rotasi. Prinsipnya adalah memutar terhadap sudut dan titik pusat yang memiliki
jarak yang sama dengan titik yang diputar. Karena hanya berputar, maka
transformasi ini tidak mengubah bentuk atau ukuran dari sebuah bidang.
2. Sifat-sifat
Rotasi
a. Rotasi
memiliki titik pusat yang berguna untuk mengetahui besar sudut dan arah.
b. Jika
negatif berarti searah dengan arah jarum jam.
c. Jika
positif berarti berlawanan dengan arah jarum jam.
d. Sudut
rotasi ditentukan dengan pecahan dan patokannya yaitu 360o seperti
1 lingkaran penuh.
3. Cara
menentukan Rotasi
Menggunakan konsep directangle. Sudut ∠ABC dikatakan sebagai sudut yang diarahkan jika
memenuhi sifat berikut:
a. Jika
m (∠ABC) = 0, maka ukuran sudut yang diarahkan
adalah 0.
b. Jika ∠ABC adalah sudut lurus, maka ukuran sudut yang
diarahkan adalah 180 o.
c. Sebuah
segitiga diputar di sekitar titik B melalui sudut sekecil mungkin.
d. Jika
arah putaran berlawanan arah jarum jam, ukuran yang diarahkan sudut adalah
angka positif m (∠ABC). Jika arah searah jarum jam, ukurannya adalah
angka negatif m (∠ABC).
B. Dilatasi
1. Pengertian
Rotasi
Dilatasi merupakan transformasi atau perubahan
ukuran dari sebuah objek. Dalam dilatasi terdapat dua konsep, yaitu titik dan
faktor dari dilatasi. Titik dari dilatasi menentukan posisi dari dilatasi.
Titik ini menjadi tempat pertemuan dari semua garis lurus yang menghubungkan
antara titik dalam suatu bangunan ke titik hasil dilatasi. Sedangkan faktor
dilatasi adalah faktor perkalian dari suatu bangun yang sudah di dilatasikan.
2. Sifat-sifat
Dilatasi
a. Setiap
bangun yang di dilatasikan dengan faktor skala k bisa berubah atau tetap
bentuknya dan ukurannya. Jika k=1, bentuk dan ukuran bangun tetap, tetapi jika
k 1, bentuk dan ukuran bangun berubah.
b. Determinan
matriks trasformasi dengan faktor skala k adalah k.
Komentar
Posting Komentar