Resensi Novel Dilan 1990
Resensi Buku
A. JudulResensi : Dilan Sang Penakluk Hati Milea
B. Identitas Buku:
Judul Buku : Dilan, Dia adalah Dilanku Tahun 1990
Penerbit : Pastel Books
TahunTerbit : April 2014
JumlahHalaman : 332 Halaman
NomorEdisi : ISBN 978-602-7870-413
HargaBuku :RP. 95.000,- (Gramedia)
C. Pendahuluan
Pidi Baiq adalah seorang seniman multitalenta asal Bandung yang telah berusia 47 tahun. Dia adalah seorang komikus, penulis buku, dosen, illustrator, musisi, dan pencipta lagu. Karyanya yang paling terkenal adalah Dilan; Dia adalah Dilanku yang terbit pada tahun 2014 dan dilanjuut dengan seri kedua dan ketiga dari novel remaja ini. Selain ketiga karya itu ada lagi karya yang lainnya seperti: Drunken Monster: kumpulan kisah tidak teladan; 2008, Drunken Molen: kumpulan kisah tidak teladan; 2008, Drunken Mama: keluarga besar kisah-kisah nonteladan; 2009, Drunken Marmut: ikatan perkumpulan cerita teladan; 2009, Al-Asbun Manfaatulngawur; 2009, At-Twitter: google menjawab semuanya Pidi Baiq menjawab semaunya;2012, SPBU: domgeng sebelum bangun; 2012
D. Isi Resensi
1. Sinopsis
Novel Dilan ini mengisahkan seorang Dilan adalah sang panglima tempur yang sangat disegani di Bandung, mungkin siapapun yang mendengar namanya akan tertunduk karena segan pada masa itu. Namun disisi lain ada sesosok gadis pindahan dari Jakarta yang baru menetap dibandung.
Awalnya Dilan sama sekali tak tertarik untuk mengetahui ataupun berdekatan dengan Milea, tapi saat pertama bertemu dengan Milea, Dilan berkata bahwa dia akan mendapatkan hati Milea dengan sepenuh kepercayaan dirinya. Bahkan awal pendekatan dilan dia menjadi sosok peramal yang menyebalkan dimata milea.
Tak tanggung-tanggung sang panglima tempur kita bahkan mempunyai banyak siasat agar mendapatkan hati Milea sang gadis pujaannya, tanpa berfikir bahwa Milea mempunyai pacar atau bukan, yang mendekati Milea bukan hanya Dilan banyak menaksir sang gadis pindahan ini.
Pada saat ulangtahun Milea mendapatkan hadiah kejutan dari sang pacar Beni yang rela jauh-jauh datang ke Bandung untuk merayakan ulang tahun Milea. Namun ada yang jauh lebih special dari pada pemberian Benni, hadiah yang diberikan oleh Dilan. Sebuah teka-teki silang yang sudah diisi oleh dirinya sendiri. Menakjubkan sekali kadomu dilan
Bukan hanya sekali itu dilan memberikan kejutan yang membuat kesan yang lucu dimata milea, pernah sekali milea mendapat coklat dari pengantar koran yang diberikan oleh dilan. Belum lagi dilan pernah datang kerumah milea hanya untuk memberikan surat undangan agar datang kesekolah sesuai jadwal sekolah. Aneh bukan?
Saat beranjaknya waktu dilan dan milea semakin dekat mungkin karena perasaan nyaman milea kepada dilan yang sosok menyenangkan dimata milea. Ada acara cerdas cermat, dilan ikut tapi dengan tingkah ajaibnya. Menjawab pertanyaan sesuka hatinya seolah-olah memang dia tak niat untuk ikut lomba itu. Sedangkan milea yang duduk dibangku penonton hanya bias was-was melihat tingkah laku dilan yang sedikit mengecewakan.
Milea ikut ke Jakarta dalam acara cerdas cermat untuk menjadi supporter tetapi Dilan tidak mengikutinya, saat sudah selesai acara Milea duduk bersama temannya dan ternyata Beni datang disaat hanya ada Milea dan Nandan sehingga Beni cemburu dan memaki Milea dan itu membuat Milea jadi sedih
Milea sakit dan teman-temannya menjenguknya tetapi dia sangat berharap Dilan juga ikut datang menjenguknya. Dilan pun datang dengan membawa tukang urut untuk Milea
Beni datang kerumah Milea, bersama dengan mas Ato untuk meminta maaf pada Milea agar mereka tidak jadi putus
Tentang cara pandangan Milea dan bagaimana hubungan Milea pada Beni yang telah menyakiti hati Milea dengan perkataannya
Putusnya Milea dengan Beni melalui telfon rumah yang mana Beni menelfone rumah dan akhirnya Milea mengatakan hal yang ingin dia katakana untuk mengakhiri hubungannya dengan Beni
Tentang kisah Dilan yang didekati oleh Susiana, tetapi Dilan tidak menyukai Susi. Saat dimana Susi datang kerumah Dilan tetapi Dilan malah bersembunyi di balik lemari
Kang Adi, seorang mahasiswa yang menjadi guru les privat Milea tetapi disisi lain Kang Adi seolah olah mempunyai perasaan pada Milea karena paras wajah Milea yang sangat cantik dan kang Adi yang berusaha memenangkan hati Milea
Suripto guru mereka melakukan penamparan terhadap dilan yang membuat dilan marah dan membabi buta Suripto. Di ruang guru dilan meluapkan semua keluh kesahnya dimana dia mengatakan kalo dia tidak melawan guru melainkan sosok Suripto. Saat salah seorang guru disana memerintahkan Milea untuk keluar Dilan menahannya dan tidak memberikan izin kepada Milea untuk meningglkan ruangan. Saat itu dilan menjelaskan kalo dia ditampar dan menyerang dilan. Pada posisi ini dilan melakukan pembelaan atas perbuatannya
Setelah masalah Dilan dan pak Suripto selesai Dilan pertemukan Milea dengan orangtua nya yang berjalan baik, hingga Milea menjadi dekat dengan kedua orangtua Dilan
Dilan dan Milea bonceng –an untuk keliling kota Bandung. Sore itu bersama DIlan, Milea me- rasakan kebahagiaan yang sangat ia damba dambakan
Milea diajak olehkedua orangtuanya untu ikut dalam acara, yang dimana Milea bertemu dengan kang Adi bersama teman-temannya dimana mereka membahas sesuatu tetapi Milea sama sekali tidak tertarik dan merasa nyaman dengan teman-temannya kang Adi
Milea mengetahui bahwa Dilan akan melakukan penyerangan kepada sekolah lain dengan dia sebagai panglima tempurnya, saat mengetahui itu Miela berusaha mencegah dengan mengalihkan Dilan mengajak jalan-jalan
Milea sudah berjanji pad Dilan bahwa dia tidak akan ikut dengan kang Adi saat kang Adi mengajaknya jalan-jalan tetapi Milea tak dapat menolak dikarenakan ayahnya yang menyuruhnya untuk ikut bersama kang Adi. setelah semua keindahan yang dirasakan oleh Milea, Milea justru merasakan hal yang teramat sakit dimana dia harus menerima tamparan dari salah satu teman dilan dan mengakibatkan Dilan marah kepada temannya yang berakhir perkelahian, selesai perkelahian itu dilan dan milea pergi di suatu tempat dan mereka duduk berdua di salah satu kursi, Dilan dan Milea menuliskan sebuah surat yang berisi perjanjian mereka berdua.
2. Unsur Instrinstik Novel
a. Tokoh:-Milea; Milea adalah anak baru pindahan dari Jakarta (hal-13)
-Dilan; Anak kelas 2 fisika 1, anak geng motor yang terkenal di Bandung. Jabatannya panglima tempur (hal-32)
b. Latar:-Sekolah; Pada bulan September tahun 1990, setelah turun dari angkot, aku jalan menuju sekolahku. (hal- 19)
-Rumah Milea; Pada hari Minggu, dirumah hanya ada aku dan si Bibi (hal-24)
c. Sudut Pandang:-Orang Pertama;Namaku Milea (hal-13)
d. Tema Novel: Didalam novel ini mengisahkan tentang perjalanan cinta sepasang kekasih masa remaja yang benama Dilan dan Milea dengan cara yang menarik dan sangat menggelitik sosok Dilan mampu mendapatkan hati Milea
e. Alur:berasal dari masalalu tetapi memiliki alur maju Atau alur campuran
f. Amanat dalam Novel:
1. pesan yang terkandung dalam Novel ini adalah berbuat baiklah kepada orang lain dengan cara yang menarik hingga tak terduga oleh orang tersebut
2. pesan yang terkandung dalam novel ini adalah jangan melakukan tawuran karena itu dapat merugikan diri sendiri dan orang lain
3. pesan yang terkandung dalam novel ini adalag tetaplah berbuat sopan kepada orang yang lebih tua meskipun kamu mempunyai pangkat yang lebih tinggi
3. Unsur Ekstrinstik Novel
a. Nilai-Nilai:
1. Nilai agama;Jangan pernah lupa mengucap Assalamu’alaikum (hal-26)
-Surat yang diawali dengan bismillah (hal-27)
2. Nilai Sosial;-Kepedulian teman teman Milea disaat Milea ditampar oleh Beni (hal-94)
3. Nilai Moral; -jangan sesuka hati menyakit seseorang hanya karena terpancing emosi. Saat dimana Beni manmpar Milea dan menghina Milea (hal-93)
-jangan melakukan tawuran. Saat dimana Milea mencari Dilan disaat Dilan bersembunyi dari sekolah lain yang menyerang sekolahnya(hal-147)
E. Kelebihan novel:
1. Cerita yang disajikan Nampak begitu nyata dengan dialog yang jauh lebih banyak dan mudah di pahami
2. Bahasa yang digunakan sangat sederhan mudah dipahami
3. Novel bagitu menginspirasi dengan membuat para pembaca rileks meskipun terdapat beberapa unsur tegang didalamnya namun tetap dapat disajikan dengan begitu menarik
F. Kekurangan novel
1. Deskripsi tentang tokoh kurang detail, jadi kita tidak bias membayangkan seperti apa si tokoh tersebut
2. Deskripsi tentang tempat yang tak jelas dikatakan lokasinya dimana, hanya jalanan tidak ikut detailnya
3. Akhir buku berakhir dengan sequel
4. Beberapa humoran memang sedikit garing karena jenis humorannya harus kita fikirkan lebih dahulu maksud dan intinya
F. Penutup:
Novel ini sangat menarik dalam hal mengenang kisah masa remaja SMA, bumbu-bumbu cinta yang ringan dan menyenangkan serta konflik yang terkandung didalamnya sangat sesuai jika ini di maksudkan untuk menemani saat santai dan bacaan ringan
Komentar
Posting Komentar